Kamis, 02 September 2010 |
0
komentar
DETEKTOR GERAK
Sebuah detektor gerak adalah suatu perangkat yang berisi mekanisme fisik atau sensor elektronik yang mengukur gerak yang dapat diintegrasikan atau dihubungkan ke perangkat lain yang dapat memberikan output (sebagai peringarat) kepada pengguna akan kehadiran objek bergerak dalam suatu bentangan pandang (field of view).Mereka membentuk sebuah komponen vital dari sistem keamanan yang komprehensif, baik untuk rumah maupun bisnis.
Sebuah detektor gerak elektronik terdiri dari sebuah sensor gerak yang mengubah deteksi dari gerak ke dalam sinyal elektrik. Ini dapat dilakukan dengan mengukur perubahan optik atau akustik di dalam bentangan pandang. Detektor gerak dapat mendeteksi gerakan dalam bentangan 15-25 meter (50-80 kaki).
Sebuah detektor gerak dapat dihubungkan ke sebuah alarm dalam sistem keamanan yang berguna untuk memberikan peringatan kepada pemilik rumah setelah ia mendeteksi sebuah gerakan. Detektor seperti ini juga dapat memicu sebuah red light camera.
Sebuah sensor occupancy (kehadiran) adalah detektor gerak yang terintegrasi dengan perangkat waktu. Ia merasakan saat sebuah gerakan berhenti untuk suatu periode waktu tertentu dalam urutan untuk memicu sebuah sinyal pemadam cahaya. Perangkat ini mencegah pencahayaan ruangan kosong yang tidak dipakai, seperti dalam toilet umum.
Sebuah detektor gerak elektronik terdiri dari sebuah sensor gerak yang mengubah deteksi dari gerak ke dalam sinyal elektrik. Ini dapat dilakukan dengan mengukur perubahan optik atau akustik di dalam bentangan pandang. Detektor gerak dapat mendeteksi gerakan dalam bentangan 15-
Sebuah detektor gerak dapat dihubungkan ke sebuah alarm dalam sistem keamanan yang berguna untuk memberikan peringatan kepada pemilik rumah setelah ia mendeteksi sebuah gerakan. Detektor seperti ini juga dapat memicu sebuah red light camera.
Sebuah sensor occupancy (kehadiran) adalah detektor gerak yang terintegrasi dengan perangkat waktu. Ia merasakan saat sebuah gerakan berhenti untuk suatu periode waktu tertentu dalam urutan untuk memicu sebuah sinyal pemadam cahaya. Perangkat ini mencegah pencahayaan ruangan kosong yang tidak dipakai, seperti dalam toilet umum.
Pada dasarnya ada tiga jenis sensor yang digunakan dalam detektor gerakan spektrum:
1. Sensor infra merah pasif (PIR)
Mencari panas tubuh. Sensor ini tidak memancarkan energi.
2. Ultrasonik (aktif)
Sensor mengirimkan pulsa dan ukuran pantulan dari gerakan objek.
3. Microwave (aktif)
Sensor mengirimkan pulsa gelombang mikro dan ukuran pantulan dari gerakan objek, mirip dengan pistol radar polisi.
Banyak detektor gerakan modern menggunakan kombinasi teknologi yang berbeda. Detektor teknologi dual bermanfaat dengan setiap jenis sensor, dan alarm palsu berkurang. Semua perusahaan memiliki pilihan untuk menggunakan PIR / detektor gerak microwave yang memiliki fungsi "Pet-Immune" yang memungkinkan detektor untuk mengabaikan hewan peliharaan yang berat maksimumnya 36 kg (80 pon). Penempatan sensor dapat dipasang strategis untuk mengurangi kemungkinan hewan peliharaan mengaktifkan alarm.
Seringkali, teknologi PIR akan dipasang dengan model lain untuk memaksimumkan akurasi dan mengurangi penggunaan energi. PIR menarik lebih sedikit energi daripada deteksi Microwave dan sehingga banyak sensor dapat disesuaikan, sehingga saat sensor PIR mengalami kerusakan, ia mengaktifkan sebuah sensor microwave. Jika sensor kedua tersebut menangkap sebuah penyusup, maka alarm akan berbunyi. Sebagai detektor gerak interior tidak dapat menangkap gambar melalui jendela atau dinding, maka sering di sarankan untuk pemasangan lampu sensitif yang akan nyala saat mendeteksi gerak, ini akan berperan penting jugadalam suatu sistem keamanan.
Label:
Detektor I
0 komentar:
Posting Komentar